Rabu, 17 Februari 2016

SEJARAH SINGKAT SMA ISLAM SUDIRMAN BRUNO

Sebuah Blog Yang Memberikan Sebuah Informasi Tentang Sejarah SMA Islam Sudirman Bruno dan Kemajuan-kemajuan yang ada di SMA ISlam Sudirman Bruno


SEJARAH BERDIRINYA SMA ISLAM SUDIRMAN BRUNO PURWOREJO

A.     Sejarah Singkat SMA Islam Sudirman Bruno Purworejo
1.      Latar Belakang
Berhubungan di Bruno sudah banyak tamatan dari SLTP yang berasal dari SMP Negeri Bruno, SMP Islam Sudirman Bruno, MTs Imampuro Bruno, SMP PGRI Bruno yang belum semua bisa meneruskan ke SLTA, dikarenakan keterbatasan dibidang ekonomi, maka Yayasan Islamie Center Sudiman (GUPPI) cabang Bruno yang diprakarsai Bapak Muh Ichsan Kamil selaku sesepuh atau penasihat yayasan dan waktu itu adalah camat Bruno. Tergugahlah semangat untuk mendirikan Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA) dengan harapan supaya di Bruno minimal anak-anak punya tamatan SMA.

2.      Kronologi Berdirinya SMA
Yayasan pendiri SMA Islam Sudirman adalah Yayasan Islamic Centre Sudirman (GUPPI) cabang Bruno, kepengurusan waktu itu adalah:
a.         Penasihat        : Bapak Muh. Ichsan Kamil (Camat Bruno)
                             Bapak S. Harjo Utomo (Tokoh Masyarakat)
b.        Ketua             : Bapak H. Hur Efendy (Glondong Brunosari)
                             Bapak Muhadjir (Ketua Cab. Muh. Kec. Bruno)
c.         Sekretaris       : Bapak Muh Isbat (Carik Desa Brunorejo)
                             Bapak Mastair
d.        Bendahara      : Bapak Masduki (Kepala Desa Brunorejo)
                             Bapak Murtadho, BA (Tokoh Masyarakat)
e.         Seksi Pendidikan        : Bapak Chojul Chalim
                                         Bapak Abdul Choji
Yayasan sekarang berubah menjadi YAPPIS (Yayasan Pusat Pendidikan Islam Sudirman). Dengan susunan kepengurusan:
a.         Pembina         : Bapak Chojul Chalim
                             Bapak Murtadho, BA
b.        Ketua             : Bapak Abdul Choji
                             Bapak Karyadi
c.         Sekretaris       : Bapak Mauludin, S.Pd
                             Bapak Dahrori
d.        Bendahara      : Bapak H. Abu Tholib Ch, S.Pd, M.Pd
                             Bapak Munawaroh

3.      Perkembangan lebih lanjut dari mulai berdiri
Pada tahun 1980 dengan semangat bapak Muh Ichsan Kamil (Camat Bruno) berlaki-kali koordinasi dan konsultasi ke Ambarawa Semarang dan selalu didampingi oleh bapak Chojul Chalim ini tidak pandang waktu baik siang maupun malam. Waktu itu bapak Muh Ichsan Kamil langsung menghadap ketua Yayasan Pusat Ambarawa Semarang untuk membuka SMA Islam Sudirman Bruno. Alhamdulillah disetujui dan diterima dengan lapang hati oleh ketua Pusat yaitu Bapak KH. Mansur mantan Direktorat Haji Pusat Jakarta, yang berasal dari Ponorogo Jawa Timur.
Setelah mendapat persetujuan, langsung pada bulan Agustus 1980 dimulai pendaftaran penerimaan siswa baru SMA Islam Sudirman Bruno. Kepala Sekolah pertama berdiri adalah Bapak Untung Wiidodo, BA dengan diwakili Bapak Toyib Dwiyanto, BA. Adapun Guru-guru pada waktu itu adalah:
a.         Bapak Chojul Chalim mengajar matematika dan kesenian
b.        Bapak Abdul Choji Mengajar Fisika dan Kimia
c.         Bapak Nur Cahyo mengajar Biologi
d.        Ibu Titin mengajar Bahasa Inggris
e.         Bapak Karsiman mengajar Bahasa Indonesia
f.          Bapak Untung mengajar Ekonomi
g.         Bapak Toyib DW mengajar PMP
h.         Bapak Wagirin mengajar Olahraga
i.           Bapak Muhammad mengajar Agama
Waktu dahulu gedung sekolahnya masih menumpang di SD Bruno Induk dan Gedung Gudang Garam Bruno. Mulai mengadakan atau mengikuti ujian tahun 1982/1983, masih menggabung di SMA Negeri 1 Purworejo yang di kepalai Bapak Manungku. Lulusan pertama adalah yang menjadi pegawai di kecamatan Bruno menjadi Kaur Pemerintahan, dismping itu lulusan dari SMA Islam Sudirman sudah banyak yang menjadi PNS di Puskesmas, Dinas P dan K, dan bahkan ada yang menjadi pengacara dan Dosen UNDARIS Ungaran.
Tahun 1985 baru mulai diberi gedung oleh Bapak Muh Ichsan Kamil untuk menempati gedung serba guna Bruno masih sederhana terdiri satu lokal luas, namun dapat disekat menjadi tiga kelas yang bertempat di tanah bengkok sampai sekarag status tanah hak guna pakai. Tahun 1995, karena kesibukan Bapak Untung Widodo, BA mengundurkan diri diganti oleh bapak Drs. Suwandi mantan Kepala Sekolah SMA Islam Sudirman Purworejo. Waktu itu siswanya masih sangat sedikit satu sekolah hanya antara 50 sampai 60 anak, kelas 3 nya kurang lebih 23 siswa. Karena bapak Drs. Suwandi merangkap sebagai anggota DPRD Purworejomaka beliau mengundurkan diri, dan akhirnya digantikan oleh Bapak Chojul Chalim setelah pensiun dari Kepala Kantor Pendidikan Kecamatan Bruno yaitu tahun 1998.
Dari tahun 1998 perkembangan siswa sangat pesat. Kelas III nya sudah terdapat dua program yaitu IPA dan IPS, sehingga sekolah mampu mengajukan akreditasi. Ternyata setelah diakreditasi dengan nilai B. Siswa semakin banyak yang tadinya masih menggabung di SMA Negeri 4 Purworejo di Kemiri sekarang sudah mandiri dan hasil UN yang baik. Sekarang Alhamdulillah sudah memiliki gedung yang bertingkat, jumlah kelas ada 9 kelas, kelas XII nya ada 1 kelas IPA dan 2 kelas IPS. Jumlah muridnya sudah 240 siswa. Tenaga mengajar sekarang yang sertifikasi berjumlah 15 guru dari 25 guru. Sekarang sedang dibangun Laboratorium IPA atau Kimia.
Kendala yang dihadapi yaitu kesedaran bersekolah masih rendah, keadaan ekonomi wali murid rata-rata rendah sehingga pembayaran SPP tidak lancar, uang SPPmasih antara Rp. 30.000,00 – Rp. 70.000,00, tetapi rata-rata pembayarannya Rp. 30.000,00.

4.      Visi dan Misi SMA Islam Sudirman Bruno Purworejo
Visi SMA Islam Sudirman Bruno Purworejo yaitu Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang Handal Lewat Pendidikan Demi Masa Depan dalam MenghadapinEra Globalisasi.
Misi SMA Islam Sudirman Bruno Purworejo yaitu:
1.        Melaksanakan Proses Pembelajaran yang Efektif, Efisien dan Inovatif
2.        Membantu Masyarakat Ekonomi yang Lemah yang Tidak Mampu Menyekolahkan di Kota
3.        Menyediakan Sarpres Akademis Maupun Non Akademis yang Mendukung Tercapainya Tercapainya Tujuan Sekolah
4.        Mengembangkan Penghayatan dan Pengalaman Ajaran Agama, Nilai Budaya, dan hukum dalam Kehidupan Sehari-hari
5.        Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Terhadap Pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar